Pada hari hari besar Nasional di Ndalem Pojok “situs BUNG KARNO” hampir selalu ada peringatan dan sykuran. Cara ini dimaksudkan untuk membangkitkan jiwa kebangsaan, jiwa nasionalis dalambingkai cinta tanah air bagian dari Iman.
Sedikitnya yang paling ramai adalah Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Peringatan Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan Berdirinya Negara Republik Indonesia, Peringatan Hari Lahir Bung Karno, Peringatan Hari Pancasila, Haul Bung Karno, Peringatan Hari Pendidikan Nasional, Hari Kartini, Hari Pahlawan dll.
Pada ivent iven besar ini masyarakat desa Pojok dan sekitarnya bisa mengais rezqi dengan berjualan makanan, jajanan, dan buah ala wong Ndeso tapi punya ciri khas.
Ada makanan-makanan khas ala “Situs Bung Karno Kediri yang cukup laris. Bukan hanya karena nikmatnya, tapi makanan ini juga memiliki ikatan masa lalu dengan tokoh besar saat bedara di desa ini.
Sebut saja PECEL LELE dan SAYUR ASEM. Dua makanan ini adalah makanan kesukaan Presiden Bung Karno jika berkunjung ke Ndalem Pojok. Menurut beberapa kerabat yang saat itu menjadi abdi (juru masak) Ndalem Pojok jika berkunjung ke Pojok Bung Karno selalu pesan dua masakan itu.
Selain makanan ada juga jajanan unggulan ala situs Bung Karno Kediri. Apakah jajanan itu? adalah JAGUNG BAKAR dan KETELA BAKAR . Dalam Sejarahnya dua makanan dan jajanan ini memilki latar belakang yang berbeda.
Pecel lele dan sayur asem adalah makanan kesukaan Bung Karno ketika beliau sudah sukses dan makmur. Beliau menyukai masakan itu saat dalam kunjungan setelah diangkat menjadi Presiden. Tapi makanan jagung bakar dan ubi bakar adalah makanan Bung Karno di Ndalem Pojok pada masa-masa sulit.
Saat Soekarno kecil menjali hidup di desa terpencil inilah, beliau sering meminta jangung bakar dan ketela bakar. Kala itu Man Joyo abdi Ndalem Pojok yang sering melayaninya.
Kemudian adakah minuman khas kesukaan Bung Karno? Ada. Minuman khas kesukaan Bung Karno ala Ndalem Pojok adalah CENGKIR Kelapa hijau. Cengkir adalah buah “kelapa bayi” yakni buah kelapa yang mau menginjak mejadi degan buah kepala muda atau. Dalam bahasa Jawa biasa disebut “Kemlamut”.
Ndalem Pojok memang menyimpan banyak sejarah perjalanan hidup Sang Faunding Father. Sejak kecil, dewasa hingga menjadi Presiden RI pertama. Bahkan, sejang Soekarno belum dilahirkan.*