Mocopatan adalah salah satu budaya luhur bangsa yang berisi tembang atau puisi tradisional Jawa. Budaya yang satu ini sangat membosankan bagi kalangan muda. Tak heran hampir disetiap macopatan selaku hanya diikuti para pinesepuh dan orang-orang tua.
Tembang klasik asli Jawa ini pertama kali muncul pada awal jaman para Wali Songo, dimana para wali pada saat itu mencoba berdakwah dan mengenalkan Islam melalui budaya dan diantaranya adalah tembang-tembang macapatan ini.Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Derajat serta Sunan Kudus adalah kreator awal munculnya tembang-tembang macapat. Apabila diperhatikan dari asal-usul bahasanya(kerata basa), macapat berarti maca papat-papat(membaca empat-empat). Namun tak sedikit yang menyakini budaya semacam macapat ini sudah ada jauh sebelum Islam masuk, bukan hanya muslim maka umat dari Kristen, Katolik apalagi Kejawen tak jarang juga menyukai macapat ini.
Maka turut melestrikan budaya luhur ini di Situs Bung Karno Kediri digelar Macapatan secara rutin setiap Malam Kamis Pon yakni hari yang bertepatan dengan hari kelahiran Bung Karno. Kegiatan yang dipimpin oleh Ki Bukori dan Ki Supeno ini kebanyakan diikuti dari pinesepuh dari Kabupaten Blitar. Sementara dari masyarakat Kediri sendiri masih sangat minim.
Anda tertarik? Ayo belajar Macapat di Situs Bung Karno Kediri. Terbuka untuk semua kalangan, budaya adalah milik bangsa bukan fanatisme agama*