Selain kamar bayi Koesno dan kamar Soekarno muda di Ndalem Pojok juga ada kamar khusus Presiden Soekarno. Kamar ini dinilai juga cukup keramat, terkiat adanya mitos menakutkan untuk para pejabat, jika ada pejabat tinggi datang ke Kediri pastilah jatuh. Uniknya Presiden Soekarno seolah menerjang mitos itu.
Tak lama setelah bangsa Indonesia Merdeka dan Seokarno dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia beliau langsung berkunjung ke Kediri. Kunjungan ke Ndalem Pojok ini terjadi pada tahun 1946 dengan kunjungan secara resmi protokoler kepresidenan. Presiden Soekarno bermalam di Ndalem Pojok dan paginya nyekar ke makam ayah angkatnya (RM. Soemosewojo). Kemudian membawa keluarga Ndalem Pojok tinggal di Istana.
Ada peristiwa kisah spiritual yang diakui menyangkut nyawa Presiden Soekarno dan juga hampir merenggut nyawa keluarga Ndalem Pojok dibalik kunjungan Presiden ini. Megawati Soekarno Putri saat ziarah ke makam RM Soemosewojo (ayah angkat Bung Karno) sempat menceritakan kepada kelurga Ndelem Pojok. Dikatakan, kala itu Presiden Soekarno sedang duduk-duduk diteras di Istana Gedung Agung Jogjakarta sambil membaca koran, tiba-tiba muncul sosok RM. Soemosewojo dalam bayangan Soekarno sembari berkata. “No kamu jangan disini, coba kamu jalan-jalan sana,” Bung Karno terperanjat. Lekas saja Bung Karno menuruti isyarat itu. Dan tak lama setelah itu terjadi pengeboman di istana tepat disamping tempat Soekarno duduk. “Andai Bapak tidak diingatkan oleh Eyang Umo mungkin tak tahu apa yang tejadi,” kenang Megawati.
Sementara sebelum kunjungan resmi ke Ndalem Pojok RM. Sajid Soemodiharjo (kepala keluraga Ndalem Pojok) sempat ditangkap dan dipenjaran di Kodim Kediri. Esoknya hampir saja di eksekusi. Dalam situasi negara yang masih genting dianggap menyebar berita bohong Kepala negara akan berkunjung ke Desa Pojok. Walau nyatanya Bung Karno benar-benar datang ke Ndalem Pojok bahkan resmi dengan kunjungan kepresidenan.*