Kediri (beritajatim.com)–Melukis pada kertas bergambar atau di kain kanvas memang sudah biasa, tapi di rumah masa kecil Bung Karno di Kabupaten Kediri, Jawa Timur puluhan seniman dari berbagai daerah melukis dengan diiringi musik gamelan dan tembang mocopat.
Mereka mengaku, senang karena memiliki sensasi tersendiri dan dapat membangun rasa percaya diri Kegiatan melukis bersama itu berlangsung di “Ndalem Pojok” di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri.
Ada puluhan seniman lukis dari berbagai daerah melakukan kegiatan tersebut. Selain mereka, juga diikuti oleh anak-anak usia taman kanak-kanak (TK) dan tingkat sekolah dasar (SD).
Para seniman yang mengikuti kegiatan tersebut, umumnya sudah berusia senja. Mereka melukis bebas, tanpa dibatasi tema tertentu. Sementara untuk anak-anak umumnya banyak yang mewarnai dan menggambar dengan tema yang sudah ditentukan oleh panitia. Saat kegiatan melukis berlangsung musik gamelan dan tembang mocopat dimainkan.
Salah seorang pelukis ternama dari Kota Kediri, Boles Suryanto, mengaku, senang dapat melukis bersama para pelukis senior dengan iringan musik gamelan dan tembang mocopat. Menurutnya kegiatan tersebut dapat menambah rasa percaya diri pelukis yang harus siap dihadapkan pada situasi apapun.
“Saya berharap apa yang sudah dilakukan para pelukis senior tersebut bisa menjadi contoh bagi anak-anak dalam mengembangkan kemampuan dirinya kelak,” pinta Boles Suryanto, Minggu (22/2/2015).
Menurut panitia penyelenggara, Nono EMJ, kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan tempat yang paling bersejarah dari pada tempat lain yakni, Ndalem Pojok. Sebab, di tempat Presiden Soekarno pernah hidup dan diasah hati serta pikirannya.
Ndalem Pojok dianggap cocok untuk berkarya, sekaligus sebagai tempat berkumpulnya para seniman, budayawaan, para intelektual serta masyarakat yang ingin belajar. Tempat tersebut sudah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya.[air/nng]