Harta benda dibagi bisa berkurang, ilmua dibagi malah bertambah. Ajaib, inilah kiranya diantara yang mendorong beberapa ilmuwan siap membagikan ilmunya dalam rangka mensyukuri Hari Pendidikan Nasional yang digelar di Situs Bung Karno Ndalem Pojok Wates Kediri.
“Persiapan memang mendadak tapi syukur ada beberapa teman yang siap membagikan ilmunya secara gratis,” aku Kushartono Pengurus Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia di Situs Bung Karno Kediri.
Menurut Kushartono dua puluh ilmuwan itu juga bukan orang sembarangan semuanya disamping memiliki hati yang mulia mereka juga memang para ahli dibidangnya. Ada gamelan, rias, jurnalistik, musik. Ada juga lukis, tari, pedalangan, keris sapai wirausaha.
Misalnya Bpk Joko Langgeng pendarma ilmu gamelan, selain seorang guru seni budaya Jawa, beliau adalah seorang dalang sekaligus ahli pembuat wayang kulit yang pernah dipesan dari beberapa negara asing. Sekarang ini beliau juga aktif mengajar dibeberapa sanggar seni. Seperti di Situs Bung Karno Kediri beberapa sanggar seni milik Gudang Garam. Bpk. Joko Langgeng memang mengabdikan seluruh hidupnya untuk marawat seni budaya Jawa yang adi luhung ini.
Ibu Joko Langgeng pendarma wira swara. Ibu Joko langgeng adalah ada istri Bpk. Joko Langgeng yang melengkapi dan menemani beliu berkarya.
Ibu Setyoningsih,S.pd pendarma ilmu rias wajah. Pemilik rias desin r pare kediri ini sudah lebih dari tahun 40 tahun terjun dalam dunia merias. Sudah ribuan wajah dipoles olehnya. pernah meraih juara i lomba rias se-kabupaten kediri serta banyak penghargaan-penghargaan lainnya.
Ibu Yuni pengajar tari. Beliau adalah guru tari di sanggar sasono pandji saputro si situs bung karno kediri, selian itu juga memiliki sanggar tari sendiri. beberapa murid-murid kali muirid-murid tarinya memperoleh penghargaan.
Dian Sukarno pemateri diklat Pendidikan cinta tanah air Indonesia. Sebelum aktif sebagai penulis buku, beliau adalah seorang wartawan yang puluhan tahun menggeluti dibeberapa media cetak dan elektronik. Setidaknya penghargaan juara menulis tingat Jawa Timur pernah diraihnya. Diantara buku yang terkenal adalah “Trilogi Spiritualitas Bung Karno” yang diberi pengantar oleh Guruh Sukarno Putra.
Gus Barok, pendarma ilmu tosan Aji dan Keris Selain masih aktif sebagai Dosen di Universitas Kediri, beliau juga seorang wartawan ternama sekaligus budayawan yang cukup mengalai soal seni budaya tosan aji dan keris. Di Kota Kediri nama Gus Barok sudah tak asing lagi yang kini menjabat sebagai Ketua Paguyuban Tosan Aji Kediri.
Kuswartono,Se,M.si pengajar wirausaha. Beliau adalah manager pemasaran P.T Maan Ghodaqo Shiddiq Lestari dan Ketua Perhimpunan Makanan Minuman Kabupatem Jombang.
Ki Bukori pengajar Budi Pekerti. Ibarat mutiara pertendam, sekalipun namanya tidak cukup dikenal tapi beliau adalah sosok jawa tulen. Jiwa dan raganya sudah menyatu dengan adat budaya jawa yang kukuh memegang adat jawa. Beliau tidak rela jika ada generasi muda yang meninggalakn adat budaya Jawa.
Danu Sugendro pemateri pelajaran jurnaslis ini adalah wartwan professional yang sudah lama menggeluti dunia jurnalistik. sekarang masih aktif gabung disebuah stasiun televisi nasional Indosiar. Hari wasono jurnaslis pemateri pelajaran jurnaslis adalah wartawan professional yang sudah lama menggeluti dunia jurnalistik. sekarang masih aktif gabung disebuah media cetak ternama Tempo dan M Agus Fauzul Hakim dari kontributor Kompas.com
Shoni Al Kaffa pemberi diklat gitar. Ia adalah musisi dan guru seni musik jazz. cukup lama mengajar di beberapa sekolah ternama di Jakarta dan Irfan Syahroni dari pengiat seni musik dan seni lukis dari Sanggar Bale Barong.
Ki Adi Sasongko dalang dalang putra pertama dari dalang ternama di kabupaten kediri ki degleng (Ketua Perhimpunan Dalang Indonesia Wilyah Kediri) dan dalang Ki Russidiq Suryo Darsono, S.sn sarjana seni. SMKI Surakarta (Sekolah Menengah Karawitan Indonesia). dan juga lulus ISI Surakarta (Institut Seni Indonesia)
Ada juga Ibu Usworini, Ibu Tatik, Ibu Karno, Ibu Kirno, Ibu Win dan juga Ibu Wulan semua adalah seniman-seniman, budayawan dan guru seni.* Koes