MEMBANGUN JIWA BANGSA
Kebesaran bangsa bukan terletak pada luasnya wilayah, banyaknya penduduk atau kekayaan alam. Tapi, pada jiwanya bangsa itu sendiri. Utamanya jiwa generasi mudanya.
Apakah jiwa besar itu?
Jiwa besar bangsa Indonesia itu laksana Garuda Pancasila. Yang gagah, kuat dan terbang mengejar kebaikan. Jiwanya selalu bersuara “Apa yang dapat saya berikan pada bangsa dan negeri ini, bukan selalu menuntut yang saya dapatkan.”
Memang ciri-ciri orang-orang besar itu memang selalu berfikir apa yang saya berikan. Berfikir bukan untuk berfikir untuk dirinya, untuk bukan keluarganya sendiri, untuk bukan kelompoknya sendiri. Tapi dia berfikir umat manusia banyak.
Bagaimana Muhammad Rosulullloh, bagaimana Isa Almasih, bagaimana Nabi Musa, bagaimana Siddhartha Gautama, bagaimana Konghucu. Semua berfikir untuk manusia banyak, bukan untuk dirinya sendiri.
PCTA Indonesia
Di bulan Romadlon ini Persaudaraan Cinta Tanah air Indonesia yang dijiwai manunggalnya keimanan dan kemanusiaan merintis usaha dalam bidang pendidikan.
- Pedidikan Membangunan Jiwa Bangsa untuk Indonesia Raya
- Pendidikan Cinta Tanah Air bagian dari Iman.
Alasan mengapa harus membuat pendidikan ini, hanya satu sebab utamanya kewajiban. Membangun jiwa bangsa adalah kewajiban kita bersama “Bangunlah Jiwanya bangunlah badannya untuk Indonesia Raya.
Terus terang, usaha ini tidak dititik beratkan pada sebuah keberhasilan, tidak pula ragu pada kegagalan. Ini bukan soal mampu dan tidak mampu, mau dan tidak mau, bisa dan tidak bisa. Tapi ini adalah sebuah kewajiban, sebuah usaha yang memang memang harus dijalankan.
Dibulan Romadlon yang mulia dan suci ini, dengan ketulusan hati, di kami mohon doa restunya. Semoga Tuhan Alloh Yang Maha Berkat, Maha Rohmat, Memberkati Merohmati semua ini. *