Banyak cara dilakukan untuk merayakan peringatan hari Kartini. Seperti dilakukan warga di situs rumah masa kecil Bung Karno di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri merayakan hari Kartini dengan merias warga kurang mampu, Minggu (20/4/2014).
Ada 21 warga kurang mampu didandani dengan pakaian kebaya berikut sanggulnya. Warga yang dirias ini semuanya merupakan warga kurang mampu yang ada di Desa Pojok.
Selain dirias supaya tampil cantik dan anggun, 21 perempuan itu juga mendapatkan bingkisan. “Kami memberi bingkisan pakaian kebaya kepada 21 ibu-ibu yang kami rias,” ungkap Usworini, Ketua Panitia peringatan Hari Kartini di situs rumah masa kecil Bung Karno kepada Surya.
Warga yang mendapat santunan itu selain kurang mampu juga telah menjadi janda. Kebetulan tema peringatan Hari Kartini tahun ini dipilih “Egaliter Kartini kepada rakyat”.
Sementara peringatan hari Kartini di situs rumah masa kecil Bung Karno juga diisi dengan berbagai kegiatan kesenian.
Acara ini melibatkan pelajar TK sampai SMA, namun seluruh panitia dan pelaku kegiatan semuanya dilakukan perempuan.
“Acara musik keroncong dan karawitan serta paduan suara dilakukan anak-anak perempuan. Juga ditampilkan Teater Improvisasi yang menggambarkan biografi Kartini,” tambahnya.
Acara pamungkas bakal ditutup dengan pemutaran film biografi sejarah Kartini karya Sumanjaya. Film biografi ini dibuat Sumanjaya pada 1983.
Untuk panitia sampai seksi sibuk semuanya dilakukan ibu-ibu.
Usworini berharap dengan peringatan hari Kartini yang dilakukan ibu-ibu di pedesaan membuat generasi penerus pejuang meneladani hasil perjuangan Kartini. Kebetulan di situs rumah masa kecil Bung Karno sudah punya kelompok kesenian karawitan yang telah mahir melantunkan gending-gending Jawa.
“Mudah-mudahan upaya ini membuat generasi muda ikut melestarikan budaya Jawa.
Emansipasi perempuan diharapkan tetap nenjaga kodratnya tetap di belakang suami,” ungkapnya.* Didik Mashudi
Dinukil oleh situsbungkarno.com dari Harian SURYA, Senin 21 April 2014