ADAKITANEWS, Kediri – Menyambut hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2015 nanti, Dhalem Pojok yang berlokasi di Desa Pojok Kecamatan Wates Kabupaten Kediri menggiatkan kesenian tari Gambyong dan jaranan pada anak-anak. Tarian tersebut, dimaksutkan sebagai wujud pelestarian budaya lokal, Rabu(14/10).
“Kami bertekad terus melestarikan budaya lokal pada generasi-generasi muda,” ungkap Yuniarti pelatih tari.
Menurut Yuliarti, dirinya merasa prihatin kepada pemuda – pemudi Indonesia kususnya di Kabupaten Kediri yang mulai mencintai Dance, dan hiburan-hiburan kekinian.”Kalau kita lihat perkembangan anak remaja sekarang tentunya kita prihatin, generasi bangsa saat sudah beralih pada musik Dance,” jelasnya.
Diakuinya, persiapan kali ini dalam menyambut Sumpah pemuda memang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari guna memberikan perform baik bagi anak-anak didik pada saat pementasan berlangsung.
“Biar mereka(anak-anak didik-red) dalam pementasan tidak grogi dan sudah memiliki perform baik,” terangnya.
Sementara Aisyah anak kelas IV SD Desa setempat mengaku senang dengan semua acara-acara yang dilaksanakan di Dhalem Pojok. Baginya, semua pelajaran mampu Ia dapatkan terlebih dengan sejarah masa kecil Bunk Karno. “Bisa belajar sejarah masa kecil Bunk Karno di sini(Dhalem pojok-red),” jelasnya.
Dari data yang dihimpun tim adakitanews.com, Dhalem Pojok sebagai situs Bunk Karno mulai banyak didatangi oleh masyarakat pada peringatan hari besar Nasional. Untuk mengembangkan dan mendidik semangat Nasionalisme, di situs ini juga menyediakan pendidikan sejarah dan berbagai latihan seni, baik seni tari maupun lukis.
“Disini (Dhalem Pojok-red) pendidikan sejarah yang banyak diajarkan, terlebih sejarah masa kecil Bung Karno,” ungkap Nia selaku warga sekitar yang turut melestarikan situs.(Blot/adakitanews).