ADAKITANEWS, Kediri – Puluhan pemuda yang menamai dirinya MBM (Mbangun Mulyo) menghadiri Diskusi Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Dhalem Pojok, Rabu (28/10). Tema diskusi pada peringatan sumpah pemuda kali ini adalah”Mengambil Api Sumpah Pemuda” yang langsung diisi oleh Soenarto Sardiatmodjo dosen Universitas Bung Karno.
Situs Bung Karno”Dhalem Pojok” yang berlokasi di Dusun Pojok Desa Pojok Kecamatan Wates Kabupaten Kediri selalu ramai saat acara Nasional tiba, terlebih pada peringatan hari sumpah pemuda yang ke-87 ini.
Dalam memperingati hari Sumpah Pemuda kali ini, Kusdiantoro pengelola Situs Bung Karno langsung mendatangkan Narasumber dari Universitas Bung Karno untuk memberikan Diskusi Kebangsaan yang lebih banyak mengupas masa-masa perjuangan dan sejarah bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaannya.
“Kami selaku pengelola situs berharap para pemuda-pemudi Indonesia khususnya Kediri mampu meneladani sifat dan sikap para pejuang bangsa masa lalu,” ungkapnya.
Diskusi yang diselenggarakan setelah upacara dan pembacaan teks sumpah pemuda oleh Fadli siswa kelas II SDN 1 Wates mendapatkan apresiasi dari Soenarto Sardiatmodjo.Kekagumannya pada saat Fadli membacakan isi Sumpah Pemuda didepan ratusan peserta upacara tanpa teks dan terkesan penuh penjiwaan. ”Dia(Fadli-red) adalah cerminan pemuda yang akan memimpin bangsa Indonesia nanti,”ungkap Soenarto Sardiatmodjo.pada saat mengisi Diskusi Kebangsaan di Pendopo Dhalem Pojok.
Beberapa peserta diskusi lainnya, nampak bergerombol dengan menggunakan kaos yang bertuliskan MBM(Mbangun Mulyo). Kehadirannya, tidak lain adalah untuk memperluas pengetahuan guna menyongsong masa depan bangsa yang lebih gemilang.
“Mengikuti Diskusi Kebangsaan adalah upaya kami(MBM-red) untuk memperluas pengetahuan tentang sejarah Indonesia dan sejarah hidup Bung Karno kecil di Dhalem Pojok,”ungkap Gatot ketua MBM Wates Kabupaten Kediri.
Diakuinya, para pemuda Indonesia dimasa penjajahan yang selalu melakukan pemberontakan untuk merebut kemerdekaan adalah suatu tekad yang harus dimiliki pemuda jaman sekarang dalam berjuang menuntut ilmu. Karena sudah bukan waktunya lagi berjuang menggunakan bambu runcing. ”Kami disini ingin meneladani kisah muda Bung Karno”jelasnya.
Menurut Gatot, sebagai pemuda Indonesia yang terdidik dan peka terhadap perkembangan zaman, seharusnya tetap melakukan monitoring terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak memihak pada kepentingan rakyat banyak.
“Sering kali kita(MBM-red) melakukan kegiatan sosial untuk rakyat. Dari situ kita ingin mengajak pemuda bangkit,”pungkasnya.(blot)