Perjalanan sejarah Bapak Bangsa Ir. Soekarno salah satunya ada di Ploso Jombang, belum banyak diketuai secara umum. Dalam buku-buku yang menuliskan sejarah Bung Karno sangat minim yang menuliskan tentang Ploso.
Ternyata Guruh Sukarno Putra, anak bungsu Soekarno yang juga Ketua Yayasan Bung Karno baru-baru mengungkapkan memang masa kecil Bapaknya (Ir. Soekarno) ada di Ploso Jombang, selain itu juga di Ndalem Pojok Kediri.
Shillaturrohmi Pemkab Jombang, Sejarawan ROSO Daras dan keluarga Ndalem Pojok kepada Guru Sukarno
“Kalau saya dengar dari Bapak (Ir. Soekarno), masa kecilnya ya ada di Ploso dan di pojok Kediri. Itu aja,” ungkap Guruh Sukarno Putra sebagaimana disampaikan oleh R.M. Kuswartono,SE, M.Si. Dewan Penasehat Persada Soekarno Kediri. Senin (29/07/2024).
Pengakuan ini disampaikan oleh Guruh Sukarno Putra pada pertemuan shillaturohmi, dengan Pemerintah Kabupaten Jombang, Tim Ahli Cagar Budaya Kab. Jombang dan Keluarga Ndalem Pojok Kediri di Jakarta pekan lalu.
“Pertemuan ini dilaksanakan di rumahnya Mas Guruh jalan Sriwijaya Jakarta. Dalam agenda silaturahmi bersama Pemerintah Kabupaten Jombang yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan dan dua orang Tim Ahli Cagar Budaya Jombang, penelusur Sejarah Titik Nol Soekarno di Ploso dan keluarga Ndalem Pojok Persada Soekarno Kediri,” tambah Kuswartono.
Apa yang disampaikan Guruh Sukarno ini tentu menarik, sebab memang belum banyak diketahui oleh publik. pasalnya dalam buku-buku sejarah masih jarang yang menuliskan tentang Ploso dan Kediri.
“Umumnya yang dikenal masa kecil Soekarno kan ada di Blitar, Tulungagung, Mojokerto dan Surabaya. Kalau menurut saya sebenarnya itu bukan masa kecil, di Blitar, Surabaya itu Bung Karno sudah dewasa. Kalau masa kecil ya betul di Ploso dan di Ndalem Pojok seperti juga cerita keluarga Ndalem Pojok, ya memang begitu sama dengan keterangan Mas Guruh,” tegas Ketua Harian Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno Kediri.
Kus menambahkan, beberapa tahun yang lalu Ketua Yayasan Bung Karno pernah menyampaikan bahwa sejarah masa kecil Soekarno perlu ditulis ulang.
“Sekitar tiga tahun lalu, saya pernah dihubungi oleh Pak Sigit beliau Sekretaris Yayasan Bung Karno. Menyampaikan kalau Mas Guruh menghendaki penulisan ulang masa kecil Bung Karno. Dan memang ini perlu waktu, proses dan tentunya baiya. Semoga saja segera terbentuk Tim dan bisa tersusun dalam sebuah buku sejarah,” harap Kushartono Ketua Harian Situs Ndalem Pojok.* Salam