Organisasi kebangsaan Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia Yang Dijiwai Manunggalnya Keimanan dan Kemanusiaan akan menggelar seminar kebangsaan yang disiarkan secara live streaming dari Gedung Jung 45 Kota Semarang. Melalui https://youtube.com/live/67Fpy6h1pBE?feature=share.
“Kami mengajak semua untuk bisa hadir. Seninar nasional ini terbuka untuk umum, karena membahas hal terkait bangsa dan negara, semua boleh ikut. Selain boleh hadir langsung, kita siarkan juga secara live streaming,” aku Agus Zaenal Ketua Panitia Pelaksana. Jum’at (09/08/2024).
Bertajuk “Pelurusan sejarah Kemerdekaan Bangsa Indonesia 17 Agustus 1945 dan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia 18 Agustus 1945 Menuju Taubat Nasional” seminar ini menghadirkan tiga nara sumber. Pertama Ir. Edi Setiawan, SE, M.Si (DPP PCTA Indonesia), R.M. Kusuma Hartana. S (Ketua Harian Situs Persada Soekarno Kediri) dan Prof. Dr. Imam Yahya, M.Ag (Guru Besar UIN Walisongo Semarang). Dan dengan moderator Drs. Ismu Syamsuddin budayawan asal Pekalongan.
Panitia juga mengundang Gubernur Jawa Tengah, Walikota Semarang, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Sosial, Bapeda, Litbang tokoh masyarakat dan pelajar.
Soal pelurusan pemahaman sejarah ini menurut Ketua DPD PCTA Indonesia Jawa Tengah sudah dilakukan sejak lama.
“Sejak 2010, sudah 14 tahun kami terus berupaya untuk menggali dan mengkaji perihal sejarah kemerdekaan bangsa dan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kami menemukan ada yang salah dalam memahaminya. Bukan salah sejarahnya, salah memahaminya,” ujar Achmad Asy’ari.
Menurutnya, organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia terus berupaya berbuat untuk bangsa dan negara walau setetes.
“Walau ibaratnya setetes untuk negari yang kita cintai ini. Termasuk memberikan masukan kepada pihak terkait bila ada jal hal yang perlu disesuaikan. Sebagai negara demokrasi rakyat punya kewajiban, namun kami akan menyalurkan aspirasi, bahkan kritikan secara profesional dan penuh harapan bangsa Indonesia sadar, bahwa Indonesia bisa merdeka Atas Berkat Rohmat Alloh. Kesadaran inilah yang kita harapkan dapat ditangkap dalam seminar kebangsaan ini,” ujar Asy’ari.
Satu rangkaian dengan seminar kebangsaan dibulan kemerdekaan ini juga ada doa lintas agama dan santunan anak yatim dan fakir miskin.* Salam.