KEDIRI (BM) – Situs rumah Pojok Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri merangkai berbagai kegiatan menjelang Hari Pancasila dan Harlah Sang Proklamator. Rangkaian kegiatan di rumah tinggal masa kecil Presiden Pertama Soekarno itu mengambil tema ‘Membangun Jiwa Bangsa’.
Berbagai rangkaian kegiatan yang digelar di antaranya lomba mewarnai gambar Soekarno yang diikuti 250 anak setingkat TK dan SD. Pendidikan dan latihan melukis cekakik (endapan minuman kopi, red).
Pentas puisi, tari, mocopat banjaran Soekarno, wayang kulit dan seminar Pancasila. Rangkaian kegiatan itu rencananya akan ditutup dengan kirab pusaka pada Senin, (1/6), atau hari ini.
Kus Hartono sebagai Ketua peringatan Harlah Pancasila dan Bung Karno di situs rumah pojok mengatakan, penyelenggaraan rangkaian kegiatan peringatan hari lahir Pancasila merupakan upaya menggugah kembali semangat dan patriotisme masyarakat yang mulai surut.
“Harlah Pancasila jatuh pada 1 Juni sementara Harlah Bung Karno padal 6 Juni mendatang. Kita peringati sekalian sebagai upaya menggugah kembali rasa patriotisme masyarakat terhadap bangsa ini, terutama anak-anak dan generasi muda kita,” jelas pria yang menjadi pengelola situs Rumah Pojok, kemarin.
Kus Hartono juga menjelaskan, sebagaimana yang tertuang dalam syair lagu Indonesia Raya bangsa ini seharusnya membangun manusia seutuhnya yakni jiwa dan raga atau badannya. “Kalau hanya membangun fisik atau badan akibatnya banyak orang pandai tapi tidak pernah peduli dengan bangsanya,” lanjutnya.
Dengan rangkaian kegiatan tersebut, imbuh Kus Hartono pembangunan mental generasi bangsa harus dimulai. Pasalnya, persoalan mendasar yang masih menumpuk di antaranya supremasi hukum dan pemerataan ekonomi menjadi beban berat bangsa Indonesia.
Hal senada juga diungkapkan MK Nurhabib, pembina Cekakik Artist Community yang ikut memeriahkan acara menyatakan peringatan Harlah Pancasila dan Proklamator Soekarno merupakan upaya menggugah semangat berbangsa dan bernegara.
“Sekitar 25 lukisan bertema Soekarno dari cekakik kita tampilkan kali ini. Semua karya anak-anak binaan kami yang masih duduk di bangku Aliyah dan Pondok Pesantren. Ini bagus untuk menggugah kembali semangat kebangsaan pada anak-anak kita,” pungkasnya. (bud/nov)