Para tokoh lintas agama yang tergabung dalam Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia Kediri mengelar doa dan tasyakkuran Hari Pendidikan Nasional Ke-134 dan peluncuran Program Bimbingan dan Pelatihan (Binlat) Pendidikan Cinta Tanah Air Indonesia dengan metode Rasa Wawasan. Agenda peluncuran akan digelar di situs Ndalem Pojok Persada Sukarno Pojok, Wates, Kediri, 02 Mei 2023 lalu.
Peluncuran progam ini ditandai dengan deklarasi dan pernyataan sikap bahwa Organisai kebangsaan yang sudah memiliki cabang disebagian besar propinsi di Indonesia ini siap memberikan pelayanan pendidikan cinta tanah air Indonesia secara suka rela diseluruh di wilayah Indonesia.
Sekjen DPP Organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia mengatakan bahwa PCTA Indonesia adalah organisasi non politik dan tidak berafiliasi dengan partai politik.
“Organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia ini Dijiwai Manunggalnya Keimanan dan Kemanusiaan didirikan oleh tokoh lintas agama. Ada rohaniawan dari agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu dan Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Murni bergerak untuk perdamaian bukan hanya Indonesia tapi Indonosia Raya, imam perdamaian dunia,” ujar Sekjen DPP PCTA Indonesia Ismu Syamsuddin.
Dia menegaskan bahwa para rohaniawan PCTA Indonesia ini tidak politik dan tidak berafiliasi dengan partai politik manapun. Hadir membawa cinta dan kedamaian untuk semuanya. “Termasuk hawa politik 2024 akan dingin, damai kalau semuanya dipenuhi rasa cinta tanah air Indonesia, karena spirit cinta itu ajaib, saling mengasihi, saling menghargai meskipun beda pilihan, maka pemilu dan politik 2024 akan damai sejahtera,” tambah Ismu Syamsuddin.
Menurut panitia Hardiknas Situs Persada Sukarno sebenarnya peluncuran program dilaksanakan dua kali. Soft opening program digelar di Situs Ndalem Pojok sementara grand opening dilangsungkan di makam Ki Hajar Dewantara.
“Di Kediri shoft opening, grand opening di makam Ki Hajar Dewa Dewantara Jogjakarta. Mengapa harus Kediri dan Jogja, seperti ada isyarat alam “Yogja Kembali”. Persada Sukarno Kediri adalah simbol Bapak Bangsa, sementara Jogja Ki Hajar Dewantara adalah Bapak Pendidikan,” ujar Lukito Sudiarto Ketua Panitia Kediri.
Persada Sukarno berharap semuga kegiatan yang dikukan bermanfaat untuk masyarakat dan bangsa.
“Kami selalu berdoa semoa peringatan dan tasyakkuran hari besar nasional khususnya Hari Pendidikan Nasional ini sungguh bermanfaat untuk diri kami sendiri, keluarga, masyarakat bangsa dan negara. Senantiasa mendapat Berkat Rahmat Alloh Yang Maha Kuasa,’ pungkas Kushartono Ketua Harian Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno Kediri.* salam