Pesantren Jati Diri Bangsa Indonesia Merajut Perdamaian Nusantara di Situs Persada Soekarno Ndalem Pojok Dsn Krapak Ds Pojok Kec. Wates Kab. Kediri memberikan Pelatihan Ketahanan Pangan secara gratis. Minggu (10/02/2025).
Ketahanan Pangan yang merupakan Program unggulan pemerintah ini merupakan wujud kesadaran berbangsa dan bernegara.

“Sejak awal kami sampaikan bahwa tujuan pokok berdirinya Pesantren kebangsaan ini adalah untuk menumbuhkan kesadaran berbangsa dan kesadaran bernegara. Dan kesadaran ini harus ada wujudnya dan menurut kami hal ini bisa dilihat dari kepedulian kita terhadap bangsa dan negara,” kata R.M. Suhardono.
Contoh sederhana, kata Pria yang juga penasehat Persada Soekarno ini, saat ini pemerintah sedang menggalakkan Program Ketahanan Pangan namun menurutnya hal ini belum disambut baik oleh masyakarat luas bahkan program ini seperti terlihat agak lesu.

“Mengapa lesu dan tidak bergairah mungkin karena masih minim anggaran, atau belum ada anggan yang mengucur. Disinilah kesadaran kita diuji, maukah kita menjalankan Program Ketahanan Pangan tanpa ada bantuan anggaran pemerintah, kalau ini bisa berjalan dengan gotong royong berarti ini diantara tanda tumbuhnya kesadaran berbangsa dan kesadaran bernegara,” papar Suhardono.
Pelatihan Program Ketahanan Pangan meliputi edukasi menanam sayuran, berternak ayam dan perikanan.

“Sudah hampir 6 bulan kami yang ditugasi khusus menjalankan program ketahanan pangan dengan menamam beragam sayuran organik, ternak ikan dan ayam,” aku Ahmad Winarto salah satu santri.
Para peserta mengaku cukup puas dengan kegiatan ini.
“Alhamdulillah kami senang dan puas mengukuti pelatihan ini. Tadi diajak keliling kebun melihat tanaman rasanya ingin segera memetik saja,” aku Jatmikowati peserta dari JKPHS Sidoarjo.
Sedikitnya sudah ada sekitar 600 orang dari berbagai daerah telah mengikuti Program Pelatihan Ketahanan Pangan ini.
“Kami ini sudah gelombang yang kelima dengan jumlah peserta sekitar 140 orang, kalau dijumlah semuanya dari gelombang satu, dua samlai lima mungkin sudah 600 orang lebih,” tambah Jatmikowati.* Surya