kediripedia. YAYASAN Bung Karno secara resmi akan memasukkkan Ndalem Pojok, di Desa Pojok Kecamatan wates, Kabupaten Kediri sebagai situs bersejarah Sang Proklamator. Yayasan yang didirikan oleh keluarga Bung Karno ini juga mengakui adanya jejak sejarah Bung Karno di Ndalem Pojok.
Peresmian itu akan dilakukan dalam upacara Sumpah Pemuda, di halaman situs Bung Karno di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, pada Rabu (28/10/2015).
“Dalam upacara sumpah pemuda sekaligus peresmian itu, inspektur upacara adalah pihak keluarga Bung Karno yang nantinya juga akan meresmikan Ndalem Pojok dengan nama Persada Sukarno Situs Ndalem Pojok,” kata juru bicara Ndalem Pojok Kushartono, Selasa (27/08/2015).
Peresmian Persada Sukarno Situs Ndalem Pojok yang berlangsung pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ini nantinya ditandai dengan penempatan prasasti yang ditandatangani Ketua Yayasan Bung Karno Guruh Sukarno Putra. “Peresmian ini merupakan puncak fase pertama dari perjuangan kami,” ungkap Kushartono.
Mengutip dari buku Candradimuka, Bung Karno pernah tinggal di Pojok, saat berusia 2 tahun dan menjalani perawatan pengobatan. Ndalem Pojok merupakan rumah RM. Soemosewojo, ayah angkat Bung Karno. Bahkan, dalam buku ini juga diungkap, rumah ini memiliki sejarah penting karena di sinilah, nama Koesno kemudian diganti menjadi Soekarno.
Saat sekolah di Surabaya hingga kuliah di Bandung, Sukarno muda kerap berkunjung ke Pojok saat libur. Dia menjalani tempaan dari ayah angkatnya, hingga mentalnya siap menjadi pemimpin. Bahkan, ketika menjabat Presiden, Bung Karno 7 kali mengunjungi rumah ayah angkatnya di Pojok ini.
Ihwal jejak sejarah Bung Karno di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri banyak diketahui masyarakat Kediri dan Blitar. Namun, kisah Bung Karno ini menjadi kisah terpendam selama puluhan tahun karena sikap represif pemerintah orde baru terhadap hal yang terkait dengan Sukarnoisme.
Kisah ini mengemuka di publik pada tahun 2013, ketika seorang penulis Dian Soekarno mengisahkan kisah orang tua Bung Karno, R Soekeni dan Ida Ayu Nyoman hingga perjalanan Soekarno kecil, dari Bali, Surabaya, Jombang hingga Pojok Kediri.
Kisah ini dibukukan dalam buku ‘Trilogi Spiritualitas Sukarno’, diantaranya berjudul; “Candradimuka”, “Pulung Kepresidenan” dan satu buku lagi yang belum diterbitkan.
Sejauh ini, Pemerintah Kabupaten Kediri belum menetapkan Situs Pojok sebagai cagar budaya. Pada akhir 2014, pemkab telah membentuk tim, namun belum ada kabar bagaimana realisasi dari kerja tim tersebut.
“Saat ini yang terpenting adalah pengakuan dari masyarakat dan keluarga Bung Karno sudah kami kantongi. Tentang legalitas dari pemerintah, biarkan prosesnya berjalan. Kami menunggu,” ujar Kushartono.
Kendati demikian, Kushartono justru menilai, asas manfaat situs Ndalem Pojok justru lebih penting dibandingkan masalah legalitas. Dia ingin, keberadaan situs membawa dampak positif, sebagai tempat pembelajaran sejarah dan budaya. Banyak peneliti sejarah berdatangan untuk mengkaji histori Kung Karno. Keberadaan sanggar di situs Pojok juga memicu aktifitas kesenian seperti gamelan, macopat dan tari.
Terdapat beberapa agenda peringatan Sumpah Pemuda yang digelar di Situs Ndalem Pojok, yang lain. Berikut agenda peringatan Sumpah Pemuda di Ndalem Pojok:
1. 08.30 WIB Upacara Kultural Sumpah Pemuda Ke-87 inspektur keluarga Bung Karno Jakarta.
2. 09. 30 WIB Tari Kolosal
3. Kunjungan kasih sayang (shilaturrohmi) pemuda lintas agama kerumah rumah
antunan Fakir Miskin
4. 10. 00 WIb Peresmian PERSADA SIKARNO Situs BUNG KARNO KEDIRI Dalem Pojok oleh Yayasan Bung Karno dan Sambutan dari Ketua Umum Guruh Sukarno Putra.
5. 10.30 WIB Peletakan batu pertama Kantor PCTAI
6. 10.45 WIB Selamatan Hari Sumpah Pemuda Bersama Keluarga Bungkarno dari Jakarta.
7. 11.00 Wib Seminar Kabangsaan “Mengambil Api Sumpah Pemuda” Bersama Yayasan BK Dan Univ Bungkarno, SBK dan PCTA INDONESIA
8. 13.00 WIB Pembacan Puisi, Orasi, Musik perjuangan.
9. 19.30 WIB Pagelaran 9 Jenis Tari Sasono Panji Saputro.
10. 21.00 WIB Pagelaran Jemblung lakon Babad Balitar. (Danu Sukendro/kediripedia)