KEDIRI – Peneliti sejarah Perang Diponegoro, Prof Peter Carey dari Oxford University Inggris mengunjungi rumah masa kecil Bung Karno di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jumat (4/9/2015) malam.
Pada kunjungan itu Prof Peter Carey sempat melihat-lihat kamar tempat masa kecil Bung Karno (BK) tidur. Ada dua kamar yang dilihatnya.
Di kamar depan rumah masa kecil BK biasa tiduran. Serta kamar belakang yang pernah dipakai BK istirahat saat berkunjung ke Kediri.
Guru besar Oxford University itu juga sempat memperhatikan sejumlah artefak yang disimpan di lemari kaca.
Begitu masuk, Peter sempat memperhatikan patung Ganesha yang beberapa waktu lalu ditemukan masyarakat.
Patung yang telah dibingkai dengan wadah kaca itu sempat diperhatikan.
Kemudian Peter juga melihat-lihat lemari kaca tempat menyimpan sejumlah benda pusaka.
Pada lemari kaca itu tersimpan sejumlah benda pusaka. Salah satunya keris Kyai Tundung Musuh yang pernah dibawa Bung Karno saat berkunjung ke Madiun. Kunjungan itu berlangsung di tengah pemberontakan Muso.
Usai berkeliling di rumah masa kecil BK, Prof Peter kemudian menjadi pembicara utama diskusi yang berlangsung di aula depan.
Dalam penjelasannya, Prof Peter Carey banyak mengupas perbandingan antara Bung Karno dan Pengeran Diponegoro.
Peter kemudian memperlihatkan foto Bung Karno saat memberikan penjelasan kepada tamu negara terkait sosok Pengeran Diponegoro di Istana Jogjakarta 17 Agustus 1946.
Dari hasil penelitian Prof Peter Carey, BK begitu tertarik dengan sosok Pengeran Diponegoro. Ternyata kedua tokoh itu punya banyak persamaan.
Di antaranya, kedua tokoh merupakan anak fajar serta diramal ditakdirkan mempunyai riwayat hidup yang luar biasa.Baik BK dan Diponegoro mempunyai keturunan non Jawa. BK keturunan Jawa – Bali dan Diponegoro keturunan Bima, Madura , Jawa.Keduanya dididik dan diarahkan oleh kerabat dan orang lain yang penting. BK diarahkan oleh HOS Cokroaminoto dan Diponegoro oleh Raden Ayu Serang.
Selain itu BK dan Diponegoro merupakan sosok muda yang mengembara, dua ahli pidato yang mengesankan dan mempunyai selera fashion yang khas.
Sementara Kartowibowo, dari perwakilan keluarga BK menjelaskan sejarah singkat hijrahnya RMP Soemohatmodjo dari istana Kasunanan Surakarta menuju Desa Pojok karena menentang penjajahan Belanda.Perang Diponegoro merupakan salah satu pertempuran terbesar yang pernah dialami oleh Belanda selama menjajah Nusantara. Terkenal sebagai Perang Jawa. Perang besar dan menyeluruh berlangsung selama lima tahun (1825-1830). Pasukan Belanda dipimpin Jenderal De Kock melawan penduduk pribumi Indonesia di bawah pimpinan Pangeran Diponegoro.
Akibat perang ini Belanda harus membayar sangat mahal, hanya dalam tempo lima tahun 15.000 tentara Belanda mati, kerugian materi mencapai 20 juta gulden atau sekitar 816 miliar.
Sumber: SURYA.co.id