300 Peserta Upacara Melepas Balon berisi Harapan dan Cita-cita
Setiap memperingati Hari Pendidikan Nasional biasanya di sekolah-sekolah atau instansi pemerintah melakukan upacara formal disekolah atau di instansi pemerintah. Di Kediri, peringatan Hardiknas berlangsung unik dikediaman masa kecil Bung Karno.
Upacara bendera menyambut hari pendidikan Nasional (Hardiknas) sengaja digelar dihalaman rumah situs masa kecil Bung Karno. Acara sendiri berlangsung unik. Ratusan siswa menerbangkan balon yang berisi harapan dan cita-cita ke udara, Sabtu (2/5).
Upacara bendera mengambil lokasi di Ndalem Pojok, rumah masa kecil Bung Karno di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri ini diikuti sekitar 300 siswa mulai SD, SMP dan SMA.
Bertindak sebagai inspektur upacara (Irup) Wahyudi dari Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia (PCTAI) . rangkaian kegiaatan ini juga diisi dengan santunan anak yatim piatu seerta doa bersama yang dilakukan tokoh lintas agama. Upacara semakin meriah karena siswa juga menerbagnkan puluhan balon ke udara.
Balon yang diterbangkan juga disertai dengan catatan harapan dan cita-cita anak-anak pesert upacara.
Irup dalam sambutanya menyebutkan, pendidikan bukan hanya penting, tapi maha peting. Karena pendidikan yang menjadi penentu masa depan bangsa.
Apakah kedepan akan lahir peminpin-pemimpin yang adil, atau perampok-perampok yang selalu dihormati. Apakah kedepan anakl cucu kita masih bisa hidup merdeka, apa hidup tertindas, terjajah di negerinya sendiri,” ungkapnya.
Selain itu apakah kedepan Indonesia akan menjadi Indonesia yang Raya atau Indonesia yang tinggal cerita. “Itu semua tergantung pada pendidikan hari ini. Maka pendidikan itu bukan hanya penting tapi maha penting,” tegasnya.
Pentingnya pendidikan karena saat ini sudah ada tanda-tanda yang bisa membuat masa depan bangsa ini suram. “Jikalau hukum sudah jauh dari keadikan. Jika ekonomi jauh dari pemerataan. Jikalau kepeminpinan jauh dari pengayoman dan ketika ilmu jauh dari kearifan, maka masa depan akan suram,” tuturnya.
Ditambahkan, hukum di Indonesia memang berkembang. Hakim-hakim semakin banyak, ahli-ahli hukum semakin menjamur, pengacara ada dimana-mana. Selain itu juga lahir KPK, Mahkamah Konstistusi, juga ada Komisi Yudisial. Tapi jika hukum jauh dari keadilan, apa artinya.
Demikian pula ekonomi juga tumbuh. Banyak pabrik-pabrik pesar, pusat pembelanjaan, rumah-rumah megah, mobil-mobil mewah. “Tapi apa artinya jika jauh dari pemerataan,” ungkapnya.
Sementara Kushartono, panitia kegiatan Hardiknas di situs masa kecil Bung Karno menyebutkan, anak adalah kekayaan termahal yang kita miliki.
“Dialah intan berfikir, berlian maknawi. Kepada anaklah masa depan kita pertaruhkan. “Termasuk masa depan bangsa,” ujarnya.
Untuk itu Kushartono mengajak mengajari anak-anak supaya memiliki cita-cita besar dan luhur. Acara Hardiknas ini bertema “Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya untuk Indonesia Raya.”
Para pelajar yang mengikuti upacara di Ndalem Pojok terlihat semangat. “Kami semua bersemangat, untuk membangun jiwa untuk Indonesia Raya,” ujar seorang pelajar SMA.* (didik mashudi)