• Beranda
  • Jati Diri
    • Pengenalan Ndalem Pojok
    • Arti Penting
    • Sejarah itu Pendidikan
  • Situs
    • Kamar Bayi Koesno
    • Kamar Presiden
    • Kamar Soekarno Muda
    • Kopyah Miring
    • Pintu Soekarno
    • Pohon Kantil
    • Pohon Kepuh
  • Kegiatan
    • Mocopatan
    • Hari Hari Besar Nasional
    • Seni Keroncong
    • Seni Tari
    • Seni Karawitan
    • Belajar Sinden
    • Belajar Gamelan
    • Belajar Tari
    • Belajar Teater
    • Upacara 17
    • Upacara 28
    • Sarasehan
    • Santunan
  • Artikel
  • Berita
  • Galeri
  • Login
Situs Bung Karno | Sumunaring Ndalem Pojok
  • Beranda
  • Jati Diri
    • Pengenalan Ndalem Pojok
    • Arti Penting
    • Sejarah itu Pendidikan
  • Situs
    • Kamar Bayi Koesno
    • Kamar Presiden
    • Kamar Soekarno Muda
    • Kopyah Miring
    • Pintu Soekarno
    • Pohon Kantil
    • Pohon Kepuh
  • Kegiatan
    • Mocopatan
    • Hari Hari Besar Nasional
    • Seni Keroncong
    • Seni Tari
    • Seni Karawitan
    • Belajar Sinden
    • Belajar Gamelan
    • Belajar Tari
    • Belajar Teater
    • Upacara 17
    • Upacara 28
    • Sarasehan
    • Santunan
  • Artikel
  • Berita
  • Galeri
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Jati Diri
    • Pengenalan Ndalem Pojok
    • Arti Penting
    • Sejarah itu Pendidikan
  • Situs
    • Kamar Bayi Koesno
    • Kamar Presiden
    • Kamar Soekarno Muda
    • Kopyah Miring
    • Pintu Soekarno
    • Pohon Kantil
    • Pohon Kepuh
  • Kegiatan
    • Mocopatan
    • Hari Hari Besar Nasional
    • Seni Keroncong
    • Seni Tari
    • Seni Karawitan
    • Belajar Sinden
    • Belajar Gamelan
    • Belajar Tari
    • Belajar Teater
    • Upacara 17
    • Upacara 28
    • Sarasehan
    • Santunan
  • Artikel
  • Berita
  • Galeri
No Result
View All Result
Situs Bung Karno
No Result
View All Result
Beranda Berita

Soekarno Kecil Berganti Nama di Dusun Krapak, Desa Pojok

Selasa, 9 Juni 2015
| Waktu baca 2 menit
A A
Soekarno Kecil Berganti Nama di Dusun Krapak, Desa Pojok

TopikSelaras

Sudah Semestinya, Situs Bung Karno Menggelar  Sejarah Besar Soekarno Pancasila Menggema di PBB

Sudah Semestinya, Situs Bung Karno Menggelar Sejarah Besar Soekarno Pancasila Menggema di PBB

Selasa, 30 September 2025
Persada Sukarno Bersama Komunitas di Kediri Ajak Syukuran Pancasila dan Perdamaian Dunia 30 September 1960

Persada Sukarno Bersama Komunitas di Kediri Ajak Syukuran Pancasila dan Perdamaian Dunia 30 September 1960

Senin, 29 September 2025

 

 

soekarno dan agus salim

Posted By: Redaksi 4 Juni 2015

RINGTIMES.NET Kediri – Hangatnya kabar Presiden Republik Indonesia Jokowi salah menyebut nama kota kelahiran Soekarno menjadikan ringtimes.net hangat diperbincangkan. Sebab, pada 26 Mei 2015 ringtimes.net memuat berita tentang kelahiran Soekarno berdasar ulasan Peter A. Rohi yang banyak disadur dari biografi sastra berjudul Soekarno sebagi Manusia karya Im Yang Tjoe tahun 1933.

Ringtimes.net disebut seolah-olah tahu sebelum Jokowi salah menyebut. Bahkan, ada pula kabar Jokowi salah menyebut itu ada unsur kesengajaan oknum tertentu, dan ringtimes.net mengetahui rencana itu. Sehingga, ringtimes.net sengaja membuat berita tersebut dengan tujuan agar dibaca Jokowi.

Tetapi, semua dugaan itu tidak benar. Ringtimes.net memuat berita berjudul “Soekarno Benar-benar Tidak Lahir di Blitar, melainkan di” itu murni upaya ringtimes.net memberikan informasi dan edukasi kepada semua pembaca. Keterkaitan antara berita tersebut dan kesalahan penyebutan oleh Jokowi beberapa hari berikutnya adalah soal kebetulan.

Sementara itu, kali ini ringtimes.net akan menyajikan sedikit kisah tentang masa kecil Soekarno dan terkait perubahan namanya. Presiden pertama Indonesia, Soekarno, yang lahir 6 Juni 1901 itu ternyata pernah bermukim dan menghabiskan masa kecilnya di Dusun Krapak, Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri. Di Desa Pojok ini Koesno Sosrodihardjo berganti nama menjadi Soekarno. Pergantian nama oleh RM. Soemosewoyo ayah angkatnya itu akibat Koesno sering sakit-sakitan.

RM Soemosewoyo adalah kerabat ayah Soekarno, RM. Soekemi Sosrodihardjo. Dia tidak memiliki putra dan juga tidak menikah. Menurut R. Koeshartono, kerabat RM. Soemosewoyo, RM. Soemosewoyo bersedia mengobati Koesno dengan dua syarat, yakni namanya harus diganti dan diambil menjadi anak angkat.

“Syarat itu disetujui RM. Soekemi yang kemudian mengganti nama anaknya menjadi Soekarno sekaligus menjadi anak angkat RM. Soemosewoyo saat berusia dua tahun,” ungkap Koeshartono.

Menurut Koeshartono, Soekarno juga sempat tinggal lama di rumah yang memiliki dua kamar berukuran 3X4, yakni kamar ketika Soekarno masih balita. Ketika masa perjuangan dan menjabat sebagai presiden, konon Soekarno pernah menengok RM. Soemosewoyo.

Rumah RM. Soemosewoyo atau yang lebih terkenal dengan nama Ndalem Pojok itu berada di lahan seluas satu hektare lebih dan beraksitektur khas joglo. “Kalau aslinya dulu gedek (anyaman bambu), karena termakan usia akhirnya dirombak. Namun, ada beberapa bagian yang masih asli dan kita pertahankan hingga sekarang,” tambah Koeshartono.

Sangat disayangkan foto-foto kenang-kenangan Soekarno sudah tidak ada lagi di rumah yang sangat bersejarah itu. Menurut R. Soeharyono (75), cucu keponakan RM. Soemosewoyo, foto-foto itu diambil militer saat setelah peristiwa G30S PKI.

“Fotonya diambil orang-orang yang konon dari kodim, bahkan sebagian ada yang dirusak,” kenang R. Soeharyono.

Beberapa saksi pun menguatkan kisah Soekarno yang pernah tinggal di Ndalem Pojok. Itu menjadi “kunci” tentang sejarah Soekarno di Ndalem Pojok, di antaranya Supini (81), anak Joyo Sar yang pernah menjadi pesuruh keluarga RM. Soemosewoyo.

“Kalau Bung Karno datang ke Wates, ayah saya yang diminta membakarkan jagung. Sedangkan makanan kesukaannya pecel lele dan sayur meniran,” ungkap Supini.

Beberapa warga lain yang pernah menyaksikan Bung Karno datang ke Ndalem Wates, di antaranya Suwarsono (83), Suryono (81), Sunarko (80) Sutoyo (82), Misidi (79) serta Suharno (80).

“Biasanya kalau Bung Karno ke Wates kami selalu dikumpulkan untuk menyanyi sorak-sorak sambil tepuk tangan. Malahan Bung Karno pernah meminta salah satu dari kami nembang Jawa,” kenang R. Soeharyono seperti dikutip ringtimes.net melalui merdeka.com.

      
Tags: 17 agustus 194518 agustus 1945bung karnoindonesiakebangsaankedirikemerdekaan bangsa indonesiakemerdekaan indonesiakemerdekaan republik indonesiakoesnomasa kecil bung karnonasionalismeproklamasiproklamatorrumah bung karnorumah ndalem pojoksitus bung karnosoekarnosukarnowates
Artikel berikutnya
“Ndalem Pojok” Situs Bung Karno

“Ndalem Pojok” Situs Bung Karno

Daftar Tempat Wisata Di Kediri Untuk Liburan

Berawal Dari Mimpi Warga Wates Temukan Arca Ganesha Peninggalan Kerajaan

Berawal Dari Mimpi Warga Wates Temukan Arca Ganesha Peninggalan Kerajaan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs Bung Karno

© 2022 Situs Bung Karno - Sumunaring Ndalem Pojok - Pancasila Sudah Final.

Navigasi Situs

  • Ini Kami
  • Kontak
  • id ID
    • en EN
    • id ID

Ikuti Kami

  • Beranda
  • Jati Diri
    • Pengenalan Ndalem Pojok
    • Arti Penting
    • Sejarah itu Pendidikan
  • Situs
    • Kamar Bayi Koesno
    • Kamar Presiden
    • Kamar Soekarno Muda
    • Kopyah Miring
    • Pintu Soekarno
    • Pohon Kantil
    • Pohon Kepuh
  • Kegiatan
    • Mocopatan
    • Hari Hari Besar Nasional
    • Seni Keroncong
    • Seni Tari
    • Seni Karawitan
    • Belajar Sinden
    • Belajar Gamelan
    • Belajar Tari
    • Belajar Teater
    • Upacara 17
    • Upacara 28
    • Sarasehan
    • Santunan
  • Artikel
  • Berita
  • Galeri
  • Login

© 2022 Situs Bung Karno - Sumunaring Ndalem Pojok - Pancasila Sudah Final.

Sugeng rawuh 🙏😊

Login via Google
ATAU

Masukkan username dan password

Lupa password?

Kembalikan Password

Masukkan username atau alamat email untuk mereset password.

Log In

Add New Playlist