Berbicaa soal Pancasila hampir semua orang tertuju pada Ende Nusa Tenggara Timur, tidak salah memang Bung Karno pernah diasingkan di Ended an memang menggali Pancasila disana. Namun ini ada temuan baru ternyata Ende bukanlah awal tempat penggalian Pancasila.
Inilah yang kemarin dibahas dalam musyawarah menyambut Bulan Bung Karno di Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno Kediri Ds. Pojok Kec. Wates Kab. Kediri. Kamis (30/05/24).
“Kita tidak menyangkal Pak Karno pernah menggali Pancasila di Ende, yang ingin kita luruskan adalah bahwa Ende bukanlah tempat awal beliau menggali Pancasila,” ujar Lukito Sudiarto Ketua DPC PCTA Indonesia Kediri yang membuka acara musyawarah.
Terungkap dalam musyawarah itu apa alasan awal mula Bung Karno menggali Pancasila bukan di Ende
“Alasannya cukup jelas, berdasarkan pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945 bahwa Pancasila sudah digali sejak dua puluh tujuh tahun lalu tepatnya pada tahun 1918. “Bung Karno berada di Kota Ende selama empat tahun tepatnya 1934-1938, jika ditarik dari pidato 1 Juni 1945 hanya selisih tujuh tahun sementara dalam pidato itu Bung Karno menegaskan sejak tahun 1918,” papar Kushartono Ketua Harian Situs Ndalem Pojok Kediri yang menjadi pemantik musyawarah tersebut.
“Mengacu dengan bukti yang ada kami hanya ingin meluruskan bahwa Kota Ende bukan titik awal menggali Pancasila,” tegasnya Kus sapaan Kushartono.
Forum musyawarah yang dihadiri berbagai perwakilan komunitas inipun sepakat membuat tema kegiatan Tasyakkuran Hari Lahir Pancasila 01 Juni 2024 dengan pembahasan utama “Pancasila juga digali dari Bumi Kediri”.
Sementara perwakilan lembaga dan komunitas yang hadir diantaranya Lukito Sudiarto (Ketua DPC PCTA Indonesia Kediri), Juwaini (Ahlul Bait Indonesia/Anggota Dewan Kesenian Kab. Kediri), Ari Hakim LC (Kampung Inggris), Haji Anas (Ketua DPD Orshid Kab. Kediri), Martono (Ketua Ahmadiyyah Kediri), Tri Handono (Pengusaha Tembakau), Aris (Ketua Ngajeni Sedulur), Ki Bukori (Budayawan), Gus Ali Fikri (Tokoh Agama), Ki Jolodoro (Sesepuh) dan lain-lain.* Salam